Skip to main content

NATO: Militer Rusia Membesar di Perbatasan Ukraina

Brussels -  Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) merilis gambar satelit dari membesarnya militer Rusia di perbatasan timur Ukraina. Ada konsentrasi kuat dari pesawat tempur, helikopter, artileri, infanteri, dan pasukan khusus, yang menurut para pejabat NATO siap bergerak dengan hanya pemberitahuan dalam 12 jam.


Gambar ini muncul untuk melemahkan pernyataan resmi dari Moskow yang mengatakan tidak ada yang tak biasa dari pergerakan pasukan di sana, sehingga negara Barat tak punya alasan untuk khawatir Rusia akan menginvasi Ukraina.

Gambar-gambar itu menunjukkan deretan ratusan tank dan kendaraan lapis baja tampaknya menunggu perintah di lapangan dan lokasi lainnya sekitar 50 km dari perbatasan. Gambar-gambar, yang diambil dalam dua minggu terakhir, menunjukkan sebagian dari apa yang NATO katakan sekitar 100 daerah pertunjukan yang hampir seluruhnya kosong pada Februari lalu.

Salah satu gambar menunjukkan bahwa sebelumnya daerah kosong di pangkalan udara Buturlinovka, yang 90 mil dari perbatasan, yang sekarang menjadi tuan rumah puluhan jet cepat, meskipun tidak ada hangar atau infrastruktur lainnya terkait dengan aktivitas tersebut. Di Belgorod, 25 mil dari perbatasan, menunjukkan sekitar 21 helikopter di lapangan hijau, yang kata para pejabat NATO bisa menjadi bagian dari pangkalan operasi terdepan.

"Ini adalah kekuatan yang mampu, siap untuk bergerak," kata Brigadir Gary Deakin, yang menjalankan operasi dan pusat manajemen NATO di markas militer aliansi dekat Mons, Belgia. "Ini adalah sumber daya yang dapat bergerak cepat ke Ukraina jika diperintahkan untuk melakukannya. Ini dalam kondisi siap saat ini, dan bisa bergerak sangat cepat."

Deakin mengatakan, antara 35.000 hingga 40.000 tentara Rusia "dalam keadaan siap maju" dan bisa dikerahkan "dalam waktu 12 jam dari keputusan yang diambil pada pejabat tingkat tertinggi". Dengan banyak pasukan dan tank saat ini yang berpangkalan dalam jarak sekitar 30 kilometer dari perbatasan, yang berarti bisa menyeberang ke wilayah Ukraina dalam perjalanan satu jam.

Gambar NATO mengungkapkan bahwa itu tanda-tanda pasukan siap menginvasi, bukan pasukan yang sedang latihan seperti klaim Moskow. Gambar tampaknya menunjukkan bahwa di Kuzminka, di mana tank dan kendaraan tempur infanteri berkumpul, meski tidak ada barak yang memadai, bangunan yang signifikan atau bahkan tempat parkir. .

Deakin memperingatkan bahwa kekuatan itu bisa pergi lebih jauh ke wilayah timur Ukraina di mana unsur-unsur pro-Rusia saat ini menuntut pemisahan diri. "Tidak diragukan lagi itu bisa menyerang ke timur Ukraina, tetapi juga bisa menjadi jembatan darat ke Crimea, dan bahkan berpotensi ke pantai Laut Hitam ke Odessa. Kekuatannya ada di sana, tapi kita tidak tahu maksudnya," kata Deakin. "Itulah alasan (kita) untuk khawatir." Dengan jumlah personil bersenjata hanya 130.000, Ukraina tidak mungkin memberikan banyak perlawanan atas invasi Rusia, kata pejabat lainnya, menambahkan.

Gambar-gambar ini dirilis di tengah protes separatis terutama di daerah berbahasa Rusia, di timur Ukraina, memasuki hari kelima. Pemerintah di Kiev mengatakan, pengunjuk rasa yang merebut gedung-gedung publik di Donetsk, Luhansk, dan Kharkiv mencontoh peristiwa di Crimea, yang dianeksasi oleh Rusia bulan lalu.

Moskow membantah sedang pasukannya akan melakukan pencaplokan. Kementerian Luar Negeri Rusia bersikeras, Rabu 9 April 2014, bahwa pasukan di dekat perbatasan Ukraina tidak menimbulkan ancaman dan gerakan itu tak lebih dari "aktivitas sehari-hari pasukan Rusia di wilayahnya". Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen menolak klaim tersebut. "Saat saya berbicara, sekitar 40.000 tentara Rusia yang berkumpul di sepanjang perbatasan Ukraina," kata Rasmussen di Praha, Kamis 10 April 2014. "Tidak ada latihan, tapi siap tempur. Kita telah melihat citra satelit, hari demi hari."

Para pejabat Rusia juga menuduh Washington dan NATO memicu ketegangan di kawasan itu. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan dalam sebuah artikel di Guardian bahwa AS dan Uni Eropa yang mendestabilisasi Ukraina .

Para pejabat senior NATO telah memperingatkan bahwa penumpukan pasukan memiliki efek psikologis dan destabilisasi, serta membantu peningkatan gejolak di Ukraina timur. "Orang-orang bertopeng ini tidak akan mengambil alih gedung-gedung pemerintah jika tidak ada 40.000 tentara di seberang perbatasan," kata seorang pejabat NATO.

GUARDIAN | ABDUL MANAN

TEMPO.CO | KAMIS, 10 APRIL 2014 | 23:40 WIB

Comments

Popular posts from this blog

Melacak Akar Terorisme di Indonesia

Judul: The Roots of Terrorism in Indonesia: From Darul Islam to Jemaah Islamiyah Penulis: Solahudin Penerbit: University of New South Wales, Australia Cetakan: Juli 2013 Halaman: 236