Posts

Showing posts with the label Malaysia

Elang Laut di Leher Pakatan

SETAHUN lalu, penyurvei tanah Malaysia, Muhammad Nur Aliff, berharap besar kemenangan koalisi partai oposisi Pakatan Harapan dapat menjadi katalisator untuk reformasi dan kebangkitan kembali negara yang tertatih-tatih akibat korupsi dan utang publik yang tinggi itu. “Banyak anak muda menaruh banyak harapan kepada pemerintah baru ini. Tapi kami belum melihat apa pun yang kami harapkan,” kata pria 28 tahun itu dalam aksi protes bersama ratusan orang Melayu lain di Kuala Lumpur, awal Mei lalu, seperti dilansir Reuters.

Anwar Ibrahim: Malaysia Kini Seperti Indonesia Saat Reformasi

Image
Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, akhirnya menghirup udara bebas setelah mendapatkan pengampunan dari Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Muhammad V, Rabu lalu. Hal ini menyusul kemenangan koalisi oposisi Pakatan Harapan dalam pemilu pada 9 Mei lalu, setelah mengalahkan Barisan Nasional yang sudah berkuasa 62 tahun. Pakatan memperoleh 113 kursi, Barisan 79 kursi, Partai Islam se-Malaysia 18 kursi, dan lainnya meraih sisanya. Pakatan mengusung Mahathir Mohamad sebagai perdana menteri ketujuh. Perdana menteri periode 1981-2003 ini pula yang pernah memenjarakannya. Anwar menyatakan masalahnya dengan Mahathir itu sudah selesai. "Biarkan dia memerintah dengan tenang," kata dia dalam wawancara khusus dengan wartawan Tempo, Abdul Manan, di rumahnya di Bukit Segambut, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu lalu, tiga hari setelah pembebasannya dari penjara.

Mahatir Mohamad: Jika Saya Diktator, Rakyat Tak Pilih Saya Lagi

Image
SETELAH mundur dari jabatan Perdana Menteri Malaysia pada 2003, Mahathir Mohamad ingin pensiun dari karier pemerintahan. Ia hanya ingin membantu memberi konsultasi kepada pemerintah jika dibutuhkan. Namun keinginan itu menguap seiring dengan banyaknya masalah yang dihadapi negara berpenduduk 31 juta jiwa tersebut. Mahathir, yang pada 10 Juli nanti berusia 93 tahun, memutuskan turun gunung. Salah satunya karena skandal korupsi di perusahaan negara 1Malaysia Development Berhard (1MDB). Kritiknya terhadap Perdana Menteri Najib Razak kala itu tak hanya diabaikan. Ia malah pernah diperiksa polisi karena mengecam kasus itu. Kekecewaan terhadap Najib dan perkembangan di Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) mendorong Mahathir keluar dari UMNO pada 2015, partai yang mengantarnya menjadi perdana menteri pada 1981-2003. Mahathir lantas mendirikan Partai Pribumi Bersatu Malaysia dan bergabung dengan partai-partai oposisi lainnya, yaitu Partai Keadilan Rakyat, Partai Amanah Negara, dan Pa...

Najib di Tubir Jurang 1MDB

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, baru pulang salat tarawih saat lebih dari 15 kendaraan polisi menyatroni rumahnya, Rabu malam pekan lalu. Dalam sekejap halaman rumah di Jalan Langgak Duta, Taman Duta, Kuala Lumpur, Malaysia, itu penuh oleh mobil polisi, termasuk mobil pengangkut tahanan Black Maria. Kehadiran Black Maria menimbulkan spekulasi bahwa mantan Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) yang baru sepekan melepas kursi perdana menteri itu akan ditangkap.

Wan Azizah: Kami Perlu Segera Memulihkan Kepercayaan Publik

RAKYAT Malaysia dalam pemilihan umum Rabu pekan lalu memberi dukungan besar kepada koalisi Pakatan Harapan untuk memimpin pemerintahan. Perolehan kursi koalisi Partai Pribumi Bersatu, Partai Keadilan Rakyat (PKR), Partai Aksi Demokratik (DAP), dan Partai Amanah ini melebihi Barisan Nasional, koalisi partai yang tak pernah kalah dalam 62 tahun ini. "Alhamdulillah apa yang telah kami usahakan selama 20 tahun ini berhasil," kata Ketua PKR Wan Azizah Wan Ismail.

Kembalinya Dr M

SUKSES memimpin koalisi oposisi Pakatan Harapan memenangi pemilihan umum Malaysia, Rabu pekan lalu, tugas Mahathir Mohamad masih panjang. "Ini akan menjadi pekan yang sibuk. Saya tak akan pulang pukul 4 pagi. Biasanya saya pulang pukul 6 pagi. Tapi mungkin akan saya perpanjang sampai pukul 7 pagi," mantan Perdana Menteri Malaysia ini berseloroh di depan wartawan dan pendukungnya di Sheraton Petaling Jaya, Malaysia, Kamis tengah malam pekan lalu.

Nahas Ahli Drone Hamas di Setapak

MASYARAKAT daerah Setapak, Kuala Lumpur, Malaysia, mengenal Fadi al-Batsh sebagai Ustad Fadi. Pria 35 tahun yang tinggal di kondominium Idaman Puteri itu pengajar di University of Kuala Lumpur bidang tenaga listrik. Ia juga imam salat lima waktu tiap Sabtu dan Minggu di Surau Medan Idaman, sekitar 300 meter dari tempat tinggalnya. 

Tersandung Gugatan Tambang

Putusan hakim Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur dua tahun lalu memberi rasa percaya diri situs berita online Malaysiakini untuk menghadapi gugatan perusahaan tambang Raub Australian Gold Mining (RAGM), yang menyatakan namanya dicemarkan melalui pemberitaan Malaysiakini. Alangkah terkejutnya Malaysiakini setelah hakim banding Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur pada Kamis dua pekan lalu menganulir putusan pengadilan sebelumnya.

Jalur Pintas Haji Ilegal

SAIFUL Anam terkaget-kaget ketika melihat tayangan berita televisi dua pekan lalu. Ia melihat wajah ibunya, Sumiati, tersorot kamera di balik jeruji besi. Padahal, beberapa hari sebelumnya, Saiful mengantar sang ibu ke Bandar Udara Juanda, Surabaya, untuk mengikuti ibadah haji. "Saya langsung menangis," kata Saiful ketika menceritakan lagi kejadian itu di rumahnya di Pasuruan, Jawa Timur, Rabu pekan lalu.

Malaysia Blokir Akses ke Situs Sarawak Report

Kuala Lumpur - Pemerintah Malaysia memblokir akses ke www.sarawakreport.org, situs yang kritis terhadap pemerintah Perdana Menteri Najib Razak dan mengungkap dugaan skandal keuangan di perusahaan dana investasi negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Kapal Tanker Jepang Dibajak di Selat Malaka

Kuala Lumpur - Perompak bersenjata menyerbu ke sebuah kapal tanker minyak Jepang di lepas pantai Malaysia dan menculik tiga awaknya, kata polisi maritim Malaysia, Rabu 22 April 2014.

Faktor Cina dalam 'Poros Asia' Obama

Washington - Ketika sebuah kapal pemerintah Filipina menghindari blokade kapal Cina di perairan yang disengketakan di Laut Cina Selatan bulan lalu, sebuah pesawat pengintai Amerika Serikat menukik menyaksikan adegan dramatis itu. Kapal Filipina akhirnya berhasil lolos dari blokade itu dan memberikan suplai makanan dan pasukan pengganti ke pos terluarnya di perairan yang diklaim milik Cina.